Guruku yang beribu,
Mendidik aku yang satu,
Dalam perdu kejahilanku,
Keluarkan jasad aku
Masuk kedalam terangnya cahaya ilmu,
Guruku yang beribu,
Dalam bengis tersurat lembut,
Dalam tawa tersimpan nestapa,
Dalam ketenangan tersembunyi cita-cita,
Dalam kecewa tersorok bangga
Guruku yang beribu,
Kedut tua terhias didahimu,
Kedut tua yang tak jemu-jemu,
Kedut tua kedut pengalaman,
Kedut tua kedut harapan,
Tergambar lelah kepenatan.
Guruku yang beribu,
Dewasanya aku keranamu
Berdirinya aku dalam suntikan aspirasimu,
Teguhnya aku se-gah karang,
Yang kini dihempas gelojak samudera,
Yang ganas amukannya.
Guruku yang beribu,
ungu terserlah peribadi,
merah dirimu berani,
putih sesuci pekerti,
biru dalam keabadian luhurmu,
bagai melodi nan merdu.
menerobos ke ruang telingaku,
pesan jaya utusan nukilanmu.